Kabarkita.net – Pada dekade 1950-an hingga awal 1970-an, CIA (Central Intelligence Agency) Amerika Serikat menjalankan sebuah program rahasia yang mengerikan dan kelak menjadi simbol paling kelam dalam sejarah eksperimen manusia modern. Program itu bernama MK-ULTRA — proyek pengendalian pikiran yang dilakukan terhadap warga sipil dan militer tanpa persetujuan mereka, dan dalam banyak kasus, tanpa sepengetahuan mereka.
MK-ULTRA lahir dari paranoia Amerika terhadap musuh ideologisnya saat itu yakni Uni Soviet. CIA meyakini bahwa Soviet telah mengembangkan teknik “mind control” dan pencucian otak untuk mempengaruhi tahanan Perang Korea dan agen barat. Ketakutan ini mendorong Amerika untuk menciptakan teknologi serupa, bahkan lebih canggih. Maka, pada tahun 1953, Direktur CIA Allen Dulles secara resmi meluncurkan MK-ULTRA di bawah kendali ilmuwan senior CIA, Dr. Sidney Gottlieb.
Namun, alih-alih eksperimen laboratorium etis, MK-ULTRA berubah menjadi eksperimen brutal, yang mengorbankan kesehatan, integritas, dan bahkan nyawa manusia.
Proyek MK-ULTRA terdiri dari puluhan subproyek dengan fokus berbeda-beda, mulai dari penggunaan LSD dan obat-obatan halusinogen, hipnosis, sensory deprivation (isolasi total dari stimulus luar), hingga penggunaan sengatan listrik dan penyiksaan fisik untuk mencoba membongkar rahasia “pengendalian pikiran.”
Ribuan orang menjadi korban, termasuk narapidana, pasien rumah sakit jiwa, pecandu narkoba, hingga warga sipil biasa yang dijadikan “kelinci percobaan”. Para korban dijadikan bahan eksperimen ini, tanpa sepengatahuan dan sepertujuan mereka.
Banyak di antaranya dipaksa mengonsumsi LSD dosis tinggi secara berulang-ulang, diinterogasi dalam keadaan mabuk, atau dikondisikan dengan kombinasi hipnosis dan isolasi ekstrem.
Salah satu eksperimen paling kejam terjadi di Rumah Sakit Allan Memorial Institute di Montreal, Kanada. Di bawah eksperimen yang dikenal sebagai “psychic driving”, pasien diberi obat penghilang ingatan lalu diperdengarkan rekaman suara berulang-ulang selama berminggu-minggu, sambil mengalami kejang otak dari terapi kejut listrik.
Kematian Misterius dan Skandal Besar
Kasus paling terkenal dari proyek ini adalah kematian Frank Olson, seorang ilmuwan militer yang secara tidak sengaja diberi LSD oleh atasannya di CIA. Setelah mengalami gangguan mental serius, Olson tewas setelah “terjatuh” dari lantai 13 sebuah hotel di New York. Awalnya diklaim sebagai bunuh diri, namun investigasi puluhan tahun kemudian menyimpulkan bahwa ia mungkin dibunuh untuk menutupi program MK-ULTRA.
Program ini akhirnya terbongkar secara luas pada tahun 1975 lewat penyelidikan Komite Church di Kongres AS. Publik terkejut ketika mengetahui bahwa pemerintah AS diam-diam melakukan eksperimen terhadap warganya sendiri. Namun sayangnya, pada saat itu CIA sudah menghancurkan hampir seluruh dokumen terkait MK-ULTRA pada 1973 — atas perintah langsung dari direktur CIA Richard Helms.
Meski MK-ULTRA secara resmi dihentikan, warisan kejamnya tetap hidup dalam ingatan kolektif. Beberapa korban yang masih hidup menderita gangguan mental berat hingga akhir hayatnya. Pemerintah AS hanya memberikan kompensasi pada segelintir dari mereka, itu pun setelah gugatan hukum bertahun-tahun.
MK-ULTRA juga menjadi inspirasi banyak teori konspirasi, film, dan budaya populer. Dari serial Stranger Things hingga film The Men Who Stare at Goats, bayangan eksperimen ini terus menghantui narasi tentang pemerintah dan rahasia gelapnya.
MK-ULTRA bukan sekadar eksperimen sains gagal. Ia adalah bukti bahwa ketakutan dan kekuasaan, ketika dibiarkan tanpa pengawasan, dapat menjerumuskan institusi negara ke dalam tindakan yang jauh lebih buruk daripada apa yang mereka takuti dari musuhnya. Eksperimen ini mengingatkan kita bahwa atas nama keamanan nasional, sering kali harga yang dibayar adalah kemanusiaan itu sendiri.