Ketua DPRD Sumbar Muhidi: Pemimpin Masa Depan Harus Berakar pada Agama, Adat, dan Budaya

Payakumbuh, Kabarkita.net – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi, menegaskan bahwa pemimpin masa depan tidak cukup hanya dibekali dengan kecerdasan intelektual atau kemampuan teknis. Melainkan harus memiliki fondasi yang kuat dalam nilai agama, adat, dan budaya.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya menjadi narasumber dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMK se-Kota Payakumbuh yang digelar di Aula SMK Negeri 1 Payakumbuh, Sabtu (2/8/2025).

Dalam sambutannya, Muhidi menyoroti pentingnya kembali kepada jati diri dan kearifan lokal, terutama dalam konteks Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai filosofis “Alam Takambang Jadi Guru”.

“Pemimpin yang baik bukan hanya pintar mengelola organisasi, tapi juga harus paham nilai agama, adat, dan budaya. Ini adalah fondasi moral dan sosial yang menjadi ciri khas orang Minang,” ujarnya di hadapan ratusan pelajar SMK.

Lebih lanjut, Muhidi mengingatkan bahwa generasi muda, khususnya pelajar SMK yang kelak akan menjadi tulang punggung pembangunan di berbagai bidang, harus menanamkan tiga nilai utama dalam hidup mereka: kejujuran, kedisiplinan, dan birrul walidain (menghormati orang tua).

“Kalau sejak muda sudah jujur, disiplin, dan hormat pada orang tua, Insya Allah mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang amanah dan disegani,” tambahnya.

Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Ariswan, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa kegiatan LDK OSIS bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan bagian dari strategi besar dalam pembentukan karakter dan penguatan soft skill siswa SMK.

“Kami ingin siswa SMK unggul bukan hanya dalam keterampilan kerja, tapi juga dalam sikap dan kepemimpinan. Dunia kerja ke depan menuntut kemampuan komunikasi, tanggung jawab sosial, dan etika yang kuat,” jelas Ariswan.

LDK ini diikuti oleh perwakilan OSIS dari seluruh SMK se-Kota Payakumbuh dan berlangsung dalam suasana penuh semangat. Kegiatan diisi dengan pelatihan kepemimpinan, diskusi kelompok, hingga simulasi pengambilan keputusan.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, menunjukkan bahwa generasi muda Sumbar siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan mengakar pada nilai-nilai kearifan lokal. (*)