OMC Berakhir, Titik Api Mulai Bermunculan Lagi di Sumbar

Padang, Kabarkita.net – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) berakhir pada tanggal 31 Juli 2025 silam.

Upaya memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang telah terjadi sejak awal Juli 2025 silam, dinilai berhasil. Hampir seluruh titik api di Sumatera Barat padam karena hujan buatan. Namun sejak OMC berakhir, titik api mulai bermunculan lagi.

Titik api ini bisa dilihat dari satelit Kementerian Lingkungan Hidup “Sipongi.menlhk.go.id” dan situs BMKG di “bbmkg4.com”. Terlihat titik api mulai kembali muncul di Kabupaten Limapuluh Kota, Solok, Sijunjung dan Dharmasraya.

Walaupun hanya berstatus kuning, namun titik api bisa semakin banyak. Mengingat BMKG menyebutkan pada bulan Agustus hingga September 2025 merupakan puncak musim kemarau di wilayah Indonesia bagian barat.

Terdapat 9 titik api yang terpantau di satelit Kementerian Lingkungan Hidup “Sipongi” di Sumatera Barat. Dimana sebarannya, 2 titik api di Kabupaten Limapuluh Kota. Kemudian 2 titik api di Kabupaten Solok, 3 Titik Api di Kabupaten Sijunjung dan 2 titik api di Kabupaten Dharmasraya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada rapat Kordinasi Nasinal Penanganan Karhutla yang digelar BNPB secara daring pada 28 Juli 2025 lalu menyebutkan bulan Agustus hingga September 2025 akan terjadi puncak kemarau di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Musim hujan baru akan mulai masuk pada Oktober 2025. Artinya dua bulan ini akan menjadi fase kritis yang sangat sensitive munculnya titik api. (*)