Padang – Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir didapuk menjadi pemateri Lokakarya MAN 3 Padang Plus Keterampilan bagi para Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), di Ruang Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang, Aie Pacah, Kamis (14/8/2025).
Dalam pemaparannya, Wawako Maigus Nasir menyosialisasikan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Padang, yakni Smart Surau. Program ini telah resmi di-launching pada 26 Juli 2025 lalu, dan akan mulai disosialisasikan pada 1 September, serta diterapkan secara penuh pada 1 Oktober 2025.
“Smart Surau merupakan program integratif antara masjid dan kehidupan sosial, teknologi, serta pendidikan generasi muda. Program ini mencakup aktivitas seperti Subuh Mubarakah, Remaja Masjid Reborn, Ruang Pembelajaran Digital di Masjid, dan penyediaan Wi-Fi gratis,” ujar Maigus Nasir.
Lebih lanjut dijelaskan, pada tahap awal, Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan 12 masjid sebagai percontohan. Di dalamnya akan tersedia berbagai fasilitas seperti ruang digital, sarana IT, Digital Park, perpustakaan, dan pusat layanan sosial ekonomi.
“Untuk mendukung pelaksanaan program ini, kami telah menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) Smart Surau. Salah satu bentuk programnya mewajibkan pelaksanaan shalat berjamaah pada tiga waktu utama, yaitu Subuh, Magrib, dan Isya, serta pembelajaran Al-Qur’an. Kami sudah menyiapkan aplikasi untuk memantau kehadiran anak-anak,” tambahnya.
Maigus Nasir mengajak para guru MAN 3 Padang untuk berperan aktif dalam menyukseskan program ini. Ia meyakini, para guru madrasah yang memiliki latar belakang pendidikan agama dan kedekatan dengan masjid dapat mensosialisasikan Smart Surau di lingkungan masyarakat.
“Kami berharap, dalam beberapa tahun mendatang, program ini dapat menjangkau lebih dari 1.600 rumah ibadah di Kota Padang. Program ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan generasi yang beriman, berkarakter, serta membentengi generasi muda dari pengaruh negatif,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, Kepala MAN 3 Padang Marliza menyampaikan, kegiatan lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pembinaan serta peningkatan wawasan bagi para guru dan tenaga kependidikan.
Selain sebagai ajang diskusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran, kegiatan ini juga menjadi persiapan dalam menghadapi Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 13–15 Agustus 2025, yang diikuti oleh 106 orang, dengan menghadirkan narasumber dari unsur pemerintah, akademisi, dan praktisi. Melalui lokakarya ini kami berharap dapat mendorong kemajuan madrasah sekaligus mendukung program Pemerintah Kota Padang,” ujar Marliza.
