Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol akhirnya ditangkap oleh lembaga anti korupsi Korea Selatan, CIO, Rabu (15/1/25). Setelah upaya penangkapan yang dilakukan sebelumnya dihalang-halangi oleh Dinas Kemanan Presiden Korea Selatan, drama penangkapan kali ini berakhir setelah 3 jam.
Proses penangkapan Yoon Seok Yeol ini melibatkan 3200 personel penegak hukum yang dilengkapi dengan tangga dan alat pemotong kawat untuk memasuki komplek kepresidean di Kota Seoul.
Merespon penangkapan ini, Yoon Suk Yeol melalui video yang direkam sesaat sebelum dirinya ditangkap, menegaskan bahwa hukum di Korea Selatan sudah runtuh total, dan mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam.
“Sayangnya hukum di negara ini sudah runtuh total. Saya tidak dapat menahan rasa kecewa yang mendalam ketika saya menyaksikan pengadilan yang tidak memiliki yurisdiksi yang tepat untuk meninjau surat perintah yang mengeluarkan surat perintah penangkapan,” ujarnya dalam video.
Namun Yoon Suk Yeol mengatakan akan mematuhi surat perintah penahanan untuk menghindari bentrokan antara penegak hukum dan dinas keamanan presiden yang melindunginya.
Penangkapan Presiden Korsel Yoon Seok Yeol ini adalah buntut dari pernyataan daruat militer yang dikeluarkannya pada 3 Desember 2024 lalu.
