Sejarah Baru Pilkada Padang, Petahana Tumbang!!

Pemilihan Kepala Daerah Kota Padang sudah usai. Sejarah baru Pilkada Padang tercipta, dengan tumbangnya Wali Kota petahana atau incumbent. Hasil yang diterima oleh redaksi dari beberapa sumber, menunjukan pasangan Hendri Septa-Hidayat gagal meraih suara terbanyak.

Pasangan petahana kalah dari pasangan Fadly Amran-Maigus Nasir yang meraih 55,3% lebih suara. Hendri Septa-Hidayat sendiri hanya meraih 27,41% suara. Sementara jagoan PKS Iqbal-Amasrul hanya 17,22% suara.

Hasil ini menjadi sejarah baru di Kota Padang, dimana Hendri Septa menjadi satu-satunya Walikota Padang incumbent yang gagal menjabat untuk periode berikutnya.

Tidak seperti para pendahulunya, Zuiyen Rais, Fauzi Bahar dan Mahyeldi, berhasil menjadi Walikota Padang dua periode berturut-turut.

Beberapa warga yang ditemui pasca pengumuman hasil hitung cepat mengungkapkan bahwa kekalahan Hendri Septa sudah diperkirakan jauh-jauh hari.

“Dulu dia menang karena Mahyeldi-nya. Bukan karena dirinya sendiri,” ungkap Robi warga Gunung Pangilun.

Lain lagi pendapat Mul warga Parupuk Tabing, “Pak HS (Hendri Septa) itu tidak mendekat ke lapisan bawah masyarakat. Komunikasi susah. Seringnya seremonial saja,”.

Tapi juga ada beberap warga yang menilai kinerja Hendri Septa cukup baik selama menjadi walikota.

“Kerjanya sebagai walikota mungkin cukup bagus sebenarnya. Tetapi figurnya sendiri tidak mendukung. Kekecewaan masyarakat lebih ke personalnya HS,” ujar Riki warga Air Camar.

Sejarah baru Pilkada Padang ini sepertinya tidak akan diikuti oleh Kota Bukittinggi. Erman Safar diprediksi akan gagal menjadi incumbent pertama yang berhasil menjadi walikota Bukittinggi dua periode berturut-turut.

Categories: